Jumat, 18 Desember 2015

PENATAAN LINGKUNGAN HIDUP


 

salah satu ciri lingkungan yang tertata dengan baik adalah terwujudnya kelestarian dan keserasian antara fungsi dan pemanfaatannya. Sebuah kawasan hutan dapat menunjukkan kawasan hutan yang baik, apabila kondisi lingkungannya ditata dan dipelihara dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Misalnya, selain kayu, hutan pun dapat berfungsi sebagai sumber mata air, daerah wisata, dan lain-lain. Sebaliknya, apabila pemanfaatan hutan terrsebut tidak diimbangi dengan penataan yang baik, maka akan melahirkan tata lingkungan yang buruk, serta menimbulkan bencana bagi lingkungan hidup manusia.
Begitu pula lingkungan sekolah, jika tertata dengan rapi, bersih, asri, dan tertib maka dapat melahirkan tata lingkungan sekolah yang asri. Sebaliknya, apabilakondisi lingkungan sekolah tersebut tidak teratur, gersang, dan kotor maka akan menimbulkan kondisi lingkungan sekolah yang buruk. Mengapa demikian? Karena tidak ada keserasian antara fungsi dan pemanfaatannya. Pertanyaannya, bagaimana kondisi penataan lingkungan hidup di sekolah dan tempat tinggalmu?.
Penataan lingkungan artinya rangkaian kegiatan penataan kembali kawasan tertentu agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah. Lingkungan akan lebih bermakna bagi manusia, apabila ditata, dipelihara, dan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi dan daya dukungnya. Penataan lingkungan hidup harus terus dikembangkan, karena penataan lingkungan bagian dari tuntutan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Tujuan penataan lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.     Agar terwujudnya pengelolaan lingkungan secara terencana, rasional, dan optimal sesuai dengan daya dukungnya.
2.     Agar terwujudnya keseimbangan tata guna lahan dengan daya dukung     lingkungan.
3.     Agar terciptanya kelestarian mutu lingkungan dan kesejahteraan hidup     manusia.
Penataan lingkungan secara terencana, terarah, dan terkesinambungan dengan memerhatikan fungsi dan daya dukungnya merupakan salah satu konsep dasar pembangunan berwawasan lingkungan yang harus dikembangkan.
Beberapa aspek dasar yang dapat mendukung konsep penataan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1.     Keindahan


Lingkungan yang bersih, indah, dan asri merupakan dambaan bagi setiap orang. Kita pasti menginginkan dan menyukai keindahan lingkungan hidup sekitar, terlebih lingkungan tersebut merupakan tempat tinggal kita sehari-hari seperti rumah, sekolah, taman kota, dan kantor. Mengapa demikain? Karena keindahan lingkungan akan berpengaruh baik terhadap kondisi mental dan kejiwaan seseorang. Coba kamu perhatikan karakter seseorang yang lingkungan tempat tinggalnya kotor dan kumuh. Sikap dan pola hidupnya cenderung tidak memedulikan nilai kebersihan dan kesehatan.
Lingkungan yang indah adalah suatu keadaan lingkuangan hidup manusia dan lingkungan alam yang melahirkan kesan alamiah, rapi, bersih, tertata, sejuk, dan rindang. Lingkungan yang indah enak dipandang mata serta dapat memberikan kesegaran dan kenyamanan. Di daerah Jawa Barat misalnya, siapa yang tak mengenal keindahan alam Puncak Bogor, Taman Buah Mekarsari, Talaga Remis, Kebun Raya Bogor dan lain-lain? Hamoir setiap saat, banyak sekali orang datang berkunjung untuk berwisata dan menikmati indahnya panorama alam tersebut.
Berbagai pelosok daerah di seluruh Indonesia masih banyak menyimpan keindahan alam yang belum terjamah oleh budaya manusia. Bersyukurlah karena pada hari ini kita masih dapat menikmati keindahan alam diberbagai wilayah seperti keindahan alam pedesaan, pesawahan, sungai, perbukitan, perkebunan, danau, pegunungan, dan pantai. Selain itu, banyak budaya manusia yang dapat melestarikan keindahan alam melalui pelestarian berbagai jenis hewan dan tumbuhan langka seperti yang terdapat diberbagai cagar alam dan marga satwa, kebun raya, taman buah, taman safari, dan lain-lain yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar nilai keindahan alam di sekitar kita dapat terjaga, terpelihara, dan terlestarikan, antara lain:
1.     Menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan.
2.     Menumbuhkan kesadaran di lingkungan keluarga dan masyarakat untuk    menjaga, memelihara, dan melestarikan keindahan alam secara    bersama-sama.
3.     Mengendalikan daerah resapan air, penataan lingkungan, dan budaya hidup bersih.
2.            Kenyamanan
Kenyamanan lingkungan adalah situasi lingkungan yang bersih, sejuk, dan indah sehingga orang merasa aman, tenang, senang, dan sangat menikmatinya. Apabila tercipta lingkungan yang bersih, tertata rapi, dan indah tentu setiap orang akan merasa nyaman tinggal didalamnya. Mengapa demikian? Karena fitrah manusia selalu ingin merasakan kenyamanan dalam hidupnya.
Ada tiga aspek kenyaman dalam hubungannya dengan lingkungan. Pertama, yaitu situasi lingkungan yang memberikan rasa aman dan tenang pada diri kita, orang lain, serta lingkungan sekitarnya. Contohnya, ketika kita akan membangun rumah, sekolah, perkantoran, mal atau pabrik, maka kita harus memerhatikan situasi ketenangan dan keamanan di lingkungan sekitar.
Kedua, kenyamanan dalam arti memberikan rasa senang karena lingkungannya bersih, rapi, dan indah sehingga orang merasa betah berada di lingkungan tersebut. Ketiga, kenyamanan yang tidak hanya memberikan rasa aman, tenang, dan merasa betah saja, tetapi lingkungan tersebut banyak memberikan manfaat untuk pemenuhan kebutuhan dan keberlangsungan hidupnya.
Kebersihan dapat diartikan suatu keadaan yang bebas dari sumber penyakit, sampah dan benda-benda yang dianggap dapat mengotori lingkungan, seperti polusi dan radiasi.

3.            Kebersihan
Kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita bahkan memiliki peran yang sangat penting, karena kebersihan adalah salah satu modal ketahanan hidup seseorang dari berbagai pengaruh penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Kita semua memahami agar terbebas dari bahaya penyebaran penyakit, maka kita harus menjaga dan memelihara kebersihan di manapun kita berada. Pola hidup bersih harus menjadi bagian dari budaya masyarakat. Agama mengajarkan bahwa kebersihan itu bagian dari tanda keimanan. Sebagai orang beriman, selayaknya kita pelihara kebersihan lingkungan sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar.
Cara sedehana dapat kita lakukan agar kebersihan lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar tetap terpelihara, yaitu:
a.     Sediakan tempat sampah atau tong sampah.
b.     Buanglah sampah pada tempatnya
c.     Budayakan kegiatan gerakan cinta kebersihan, seperti program kali bersih dan jum’at bersih
d.     Bersihkan atau buang tempat-tempat yang bisa menjadi sumber     penyebaran penyakit
e.     Berikan penyuluhan atau contoh-contoh yang baik di lingkungan keluarga   dan lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan
f.      Senantiasa bekerja sama untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekitar.
Sebagai warga masyarakat yang baik, kita dituntut untuk senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan di manapun kta berada, mulai di lingkungan rumah, sekolah, kantor, pusat perbalanjaan, dan lain-lain. Sekecil apapun kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan, tentu akan bermanfaat bagi kebersihan lingkungan pada masyarakat luas.

4.            Kerindangan


Kamu pasti merasa nyaman ketika habis berolah raga di bawah terik sinar matahari kemudian duduk di bawah pohon besar yang rindang dengan udara sejuk yang berhembus menerpa kita. Badan yang tadinya lelah dan kepanasan, berubah menjadi nyaman dan segar. Kerindangan sangat indentik dengan rimbunnya pepohonan. Semakin banyak pohon yang ada di sekitar kita, maka lingkungan akan semakin rindang dan sejuk. Mengapa demikian? Karena pepohonan di sekitar kita akan menyerap karbon dioksida yang menyebabkan udara menjadi panas. Dengan diserapnya karbon dioksida, udara akan menjadi sejuk. Program Penataan Ruang Terbuka Hijau melalui dibangunnya taman-taman hijau di kota-kota besar membuat suasana lingkungan kota menjadi lebih nyaman dan segar.
Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaan yang dilandasi Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 bertujuan, pertama meningkatkan mutu lingkungan perkotaan yang nyaman, segar, indah, dan bersih dan sebagai sarana penataan lingkungan di perkotaan. Kedua, menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat. Manfaat penataan lingkungan Ruang Terbuka Hijau, sebagai berikut:
a.     Memberikan kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingkungan.
b.     Memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penduduk kota.
c.     Memberikan hasil produksi berupa kayu, daun, bunga, dan buah.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, minimal di lingkungan kita sendiri, untuk membuat lingkungan kita menjadi rindang dengan pepohonan, antara lain:
a.     Menanamkan budaya menanam.
b.     Melakukan penghijauan di tempat-tempat yang gersang.
c.     Mengganti tanaman yang rusak atau mati.
d.     Melakukan reboisasi secara berkala dan berkesinambungan.

e.     Membuat dan menegakkan peraturan pemeliharaan lingkungan, baik   yang berlaku di lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah     setempat, agar bagi siapa saja yang merusak akan di tindak.

PEMBIBITAN, PENANAMAN, DAN PEMELIHARAAN TANAMAN



Nilai keindahan, kenyamanan, dan kerindangan suatu lingkungan, sangat erat hubungannya dengan cara kita menanam tanaman dan memelihara jenis tanaman. Pertanyaannya, langkah apakah yang dapat dilakukan untuk memperoleh tanaman yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat bagi lingkungan di sekitar kita?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita mencoba melakukan kegiatan penanaman dengan mengambil contoh tanaman buah rambutan (Nephelium lappaceum). Rambutan adalah tanaman berbuah musiman yang berbunga pada musim kemarau dan menghasilkan buah pada musim hujan serta mudah tumbuh di sembarang tanah.

1.            Penyiapan Lahan
Berikut adalah hal yang perlu di perhatikan dalam proses penyiapan lahan:
a.     Sebelum menanam, buatlah lubang dengan diameter dan kedalaman 0,5 meter. Pisahkan hasil bongkaran tanah antara lapisan atas dan lapisan bawah. Jika di temukan benda-benda yang mengganggu seperti batu, pecahan kaca, besi bekas, dan lain-lain, hendaknya dibuang/dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan akar.
b.     Pada saat menanam bibit, tanah bongkaran ditimbun dengan posisi lapisan tanah tetap seperti semula. Artinya, tanah yang berasal dari   lapisan atas kembali ke bagian atas. Untuk menambah kesuburan, tanah    bagian atas dicampur dengan pupuk kompos.
c.     Jarak lubang tanam yang baik untuk menanam rambutan lebih dari satu pohon adalah 4 meter x 4 meter.

2.            Memilih Bibit Tanaman
Baik tidaknya tanaman yang ditanam bergantung pada baik tidaknya bibit yang kita tanam. Oleh karena itu, pembuatan bibit harus dilakukan dengan baik dan benar. Sebagai contoh, ada dua cara untuk mendapatkan bibit rambutan, yaitu dengan menggunakan biji yang disebut bibit generatif, dan membuat cangkok yang disebut bibit vegetatif.
Penanaman biji sebagai bibit ada dua macam, yaitu:
1.     Biji ditanam langsung di tempat penanaman.
2.     Biji disiapkan melalui penyemaian/pembibitan, baru ditanam pada lahan    yang disiapkan.
Hal yang harus diperhatikan dalam memilih biji secara fisik, yaitu:
1.     Biji berasal dari tanaman induk yang baik dan sehat.
2.     Bentuk, ukuran, dan warnanya seragam.
3.     Permukaan kulit biji bersih, tidak keriput. Biji yang keriput menandakan   biji dari buah yang masih muda.
4.     Kadar air cukup rendah, bila biji direndam tidak mengapung artinya kadar airnya tinggi.
5.     Ambil salah satu biji yang sudah dipilih kemudian buka, apakah ada     lembaga atau tidak. Biji yang baik mempunyai lembaga.


a.           Pembibitan secara generatif
Pembibitan rambutan secara generatif melalui tahap berikut:
1.     Siapkan tanah gembur pada tempat persemaian. Luasnya bergantung pada banyak biji yang akan ditanam.
2.     Tempatkan biji secara tegak pada tempat sesuai dengan jarak antar biji 5 cm, kemudian letakkan di tempat teduh dan aman dari hama.
3.     Jika bibit dipersemaian sudah tumbuh, pindahkan ke tempat pembibitan   dengan hati-hati agar akar tidak putus atau rusak.
4.     Tempatkan bibit pada tempat pemeliharaan sampai saat akan ditanam.     Persemaian merupakan awal bercocok tanam yang paling penting.   Kesalahan perawatan bibit sewaktu di persemaian merupakan awal kegagalan, apalagi bagi tanaman buah-buahan yang bersifat permanen   (tanaman tahunan).
b.       Mencangkok


Pembibitan rambutan dengan cangkok lebih banyak dipakai karena dapat berbuah lebih cepat. Selain itu, dapat mewarisi sifat yang sama persis dengan induk tanaman yang sudah diketahui dengan jelas.
Sebelum kamu mencangkok, tentukan dulu pohon induk yang umumnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, sehat, dan menghasilkan buah yang baik. Jika sudah ditentukan, kemudian pilih cabang yang agak tua yang berdiameter 4-5 cm, baru lakukan pencangkokan.
Agar lebih berhasil, lakukan cangkok pada musim penghujan. Langkah-langkah membuat cangkok rambutan yang baik adalah sebagai berikut:
1.     Kupaslah sekeliling cabang dengan panjang sayatan 7-10 cm. Sayatan    harus benar-benar bersih sampai bagian batang terlihat jelas.
2.     Biarkan batang yang sudah dikupas tadi selama 2-4 hari agar kambium   benar-benar bersih dan bekas sayatan mengering.
3.     Sayatan batang yang sudah kering dibalut dengan tanah subur     secukupnya, kemudian bungkus dengan bahan tanah lama dan tanah air, seperti plastik berlubang kecil, sabut atau ijuk.
4.     Potonglah separuh daun yang ada pada cabang yang dicangkok untuk     merangsang pertumbuhan.
5.     Rawatlah cangkokan dengan penyiraman secukupnya setiap hari sampai    terjadi pertumbuhan akar dengan baik dan menembus pembungkus.
6.     Jika cangkokan sudah berakar banyak dapat dilakukan pemotongan. Pemotongan yang baik dilakukan dekat pembungkus tanah supaya sisa     kayu tidak merusak cangkokan dan menjadi sarang rayap.
7.     Cangkokan yang sudah dipotong sebaiknya ditempatkan dulu pada tempat     pembibitan yang telah disediakan untuk memperbanyak jumlah akar, baru ditanam pada lubang penanaman. Jika pembungkusnya dari plastik,    bukalah plastiknya dengan hati-hati agar tidak memutus akar.

3.            Penanaman


Bibit yang sudah disiapkan dengan baik, belum tentu dapat tumbuh dengan baik. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana teknik menanam yang dilakukan dan cara pemeliharaan tanaman. Waktu terbaik untuk menanam pohon rambutan adalah pada waktu sore hari saat matahari sudah condong di barat, karena pada sore hari keadaan tanah lembap.
Sebaiknya penanaman dilakukan pada musim hujan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a.     Gemburkan terlebih dahulu tanah bongkaran agar saat penimbunan, akar mendapat udara cukup.
b.     Buka pembungkus tempat bibit/keranjang bibit agar tidak menghambat     pertumbuhan akar.
c.     Potong akar yang terlalu panjang untuk merangsang pertumbuhan akar    lebih cepat.
d.     Masukkan bibit dalam lubang tanaman sambill di tutup dengan tanah     gembur. Pangkal batang ditimbun dengan tanah agar berbentuk miring sehingga tidak menyebabkan penggenangan air di sekeliling batang.     Penggenangan air di sekitar batang dapat menyebabkan timbulnya   pembusukan batang.
e.     Agar tanaman tidak mudah patah, buatlah penyangga sementara,    kemudian ikat tanaman ke tongkat penyangga.
f.      Buatlah perlindungan sementara dari daun tanaman agar matahari tidak   terlalu terik menimpa daun.
g.     Jika tanaman telah terlihat subur dan segar, tongkat penyangga dapat     dilepaskan.
4.            Pemeliharaan tanaman
Untuk mendapatkan hasil yang baik, kita perlu memelihara tanaman yang telah kita tanam. Berikut ini contoh cara pemeliharaan tanaman rambutan.
a.     Memangkas tanaman yang terlalu rimbun, dengan maksud:
1. Membentuk pohon
Pemangkasan dimaksudkan agar merangsang pertumbuhan tunas/cabang untuk menghasilkan buah dan membentuk pohon menjadi seimbang.
2. Mencegah kerusakan
Pemangkasan dilakukan terhadap cabang yang berkembang ke arah dalam, cabang mati, cabang yang tumpang tindihatau cabang yang berpenyakit parasit seperti benalu. Pemangkasan pada tanaman yang sudah menghasilkan buah dilakukan setelah panen pada musim hujan.
b.   Menyiangi rumput
Membersihkan rumput dan tanaman perdu yang terdapat disekitar pohon    agar tidak terjadi kompetisi dalam hal mendapat makanan.
c.   Pemupukan
Pupuk yang digunakan untuk tanaman rambutan dapat berupa pupuk   kandang, pupuk hijau, pupuk M-Bio, dan pupuk buatan. Pemberian pupuk buatan lengkap sekitar 1 kg tiap pohon pada tahun pertama   dan terus ditingkatkan 1 kg tiap tahun sampai tahun ke-8, maksimum 7 kg tiap pohon, sedangkan pemberian pupuk alam cukup sampai     tanah kelihatan gembur.
Cara pemberian pupuk buatan, yaitu:
1. Cangkul tanah semata cangkul persis dibawah tajuk pohon.
2. Benamkan pupuk ke dalam tanah yang dicangkul kemudian tutup dengan tanah.
d.   Pemeliharaan dan perawatan rambutan
Tanaman yang terserang benalu lama-kelamaan akan keras dan produksinya semakin menurun, bila jumlah benalu memenuhi pohon,    tanaman bisa mati. Cara mengatasi tanaman yang terserang benalu   adalah dengan memotong cabang sampai pangkal benalu.
Gejala rambutan yang terserang benalu, yaitu:
1.    Tanaman lain subur, sedangkan yang terserang benalu tidak       subur.
2.    Tanaman lain berbuah banyak, sedangkan yang terserang         buahnya sedikit.
Adapun gejala rambutan terserang kutu/lalat biasanya buahnya mudah    rontok. Rambutan yang terserang oleh kutu atau lalat cukup disemprotkan insektisida.
5.            Pemanenan


Rambutan merupakan tanaman semusim,artinya rambutan tidak berbuah terus-menerus. Rambutan berbunga pada musim kemarau dan buah masak pada musim hujan. Pemanenan rambutan dilakukan saat buah matang sempurna.
Ciri-ciri rambutan yang sudah matang, yaitu:
a.     Baunya harum
b.     Warna kulit buah cerah
c.     Rasanya manis
d.     Buah mudah jatuh
Buah yang sudah matang harus segera dipanen. Jika dibiarkan, buah akan menjadi kisut dan kering.
Cara pemanenan yang baik adalah sebagai berikut:
a.     Petiklah buah secara bersamaan, artinya tidak memetik sebagian-sebagian.
b.     Petik buah beserta tangkainya, karena ini dapat berfungsi sebagai usaha     pemangkasan.
c.     Memetik buah dapat secara langsung memanjat, atau menggunakan galah yang ujungnya terbelah agar buah yang dipetik tidak jatuh ke tanah.
d.     Petik semua buah, tidak terkecuali buah yang tidak jadi.
e.     Buah yang telah dipetik, usahakan tidak terkena air karena akan    mempercepat kulit buah busuk.

f.      Simpanlah buah hasil petikan di tempat yang teduh, karena sinar matahari     akan mempercepat perubahan warna kulit.

MENERAPKAN PENGAWASAN LINGKUNGAN.,,,,

MENERAPKAN PENGAWASAN LINGKUNGAN

Hampir semua masalah lingkungan, timbul karena populasi manusia yang terlalu besar dan bertambah dengan cepat. Cobalah kamu jawab pertanyaan berikut bersama teman-temanmu.
a.     Berapa keturunan kakekmu sekarang?
b.     Seandainya kamu menikah dan mempunyai 3 orang anak, kemudian tiap anak menikah dan masing-masing mempunyai 3 orang anak, berapa keturunan yang kamu miliki pada generasi ke-8 (kamu dihitung sebagai   generasi ke-1), apabila tiap keturunan mempunyai 3 orang anak?
Hasil perhitungan yang kamu lakukan menunjukkan bahwa jumlah manusia di dunia ini terus bertambah dengan cepat.
Pengawasan lingkungan dilakukan agar keberadaan lingkungan itu sendiri tetap lestari. Dengan adanya pengawasan lingkunan, kesadaran kita sebagai bagian dari lingkungan akan tetap terjaga untuk tetap melestarikan keberadaan lingkungan.
Pengawasan lingkungan merupakan tanggung jawab kita semua sebagai umat manusia. Dengan adanya pengawasan terhadap lingkungan, manusia setidaknya diingatkan untuk tetap melestarikan, tidak hanya terus mengeksploitasinya.
Begitu pentingnya pengawasan terhadap lingkungan maka terdapat payung hukum yang mengatur pengawasan akan kelestarian alam lingkungan. Hal itu diatur oleh pemerintah melalui terbitnya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Pasal 71, 72, 73 74, dan 79. Berikut ini pemaparannya.

Pengawasan
Pasal 71
1.     Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangan wajib     melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang- undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan     hidup.
2.     Menteri, gubernur, atau bupati/walikota dapat mendelegasikan   kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi    teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3.     Dalam melaksanakan pengawasan, menteri, gubernur, atau     bupati/walikota menetapkan pejabat pengawas lingkungan hidup yang    merupakan pejabat fungsional.
Pasal 72
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan.
Pasal 74
1.     Pejabat pengawas lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal   71 ayat (3) berwenang:
a. Melakukan pemantauan
b. Meminta keterangan
c. Membuat salinan dari dokumen dan/atau membuat catatan yang diperlukan
d. Memasuki tempat tertentu
e. Memotret
f.  Membuat rekaman audio visual
g. Mengambil sampel
h. Memeriksa peralatan
i.  Memeriksa instalasi dan/atau alat transportasi
j.  Menghentikan pelanggaran tertentu.
2.     Dalam melaksanakan tugasnya, pejabat pengawas lingkungan hidup   dapat melakukan koordinasi dengan pejabat penyidik pegawai negeri sipil.
3.     Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dilarang menghalangi    pelaksaan tugas pejabat pengawas lingkungan hidup.


Lingkungan hidup termasuk kekayaan alam yang kita miliki bukan merupakan warisan nenek moyang yang boleh kita habiskan, melainkan harta pusaka yang harus kita wariskan secara turun-menurun pada generasi penerus. Pemanfaatan kekayaan alam secara kurang hati-hati dapat merugikan kepentingan manusia masa kini dan generasi yang akan datang.
Masyarakat Indonesia boleh bangga karena banyak lembaga masyarakat pemerhati lingkungan ikut membantu pemerintah dalam mengkritisi setiap aktivitas pemanfaatan sumber daya alam yang mengabaikan kaidah-kaidah pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Seperti halnya Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi), Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) yang berkedudukan di Jakarta, serta lembaga masyarakat peduli lingkungan lainnya yang tersebar di Indonesia, lembaga-lembaga tersebut telah banyak membantu pemerintah dalam upaya pengawasan, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.


Pembalakan hutan secara liar (illegal loging), eksploitasi sumber daya alam besar-besaran, dan kabut asap merupakan salah satu rangkaian dari beberapa peristiwa yang memacu kita semua untuk melakukan langkah pengawasan secara lebih efektif terhadap setiap bentuk pengelolaan sumber daya alam yang cenderung mengabaikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan yang tentunya akan sangat merugikan negara dan rakyat Indonesia.

Sekalipun pengawasan lingkungan sudah diatur undang-undang pengelolaan lingkungan, bukan berarti tanggung jawab pengawasan tersebut hanya berada di pundak pemerintah semata. Akan tetapi, masyarakat secara luas sangat dituntut untuk membantu pemerintah dalam penyelamatan dan pengawasan sumber daya alam demi terwujudnya keseimbangan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

Pendapat Saya Tentang Konser Korea yang Diadakan di Indonesia

Saya adalah seorang kpopers. Tapi anehnya, saya selalu tidak menyukai jika ada band atau artis korea yang datang ke Indonesia. Alasanny...